Kecanduan judi online dapat berdampak sangat serius. Tidak melulu dapat menguras dompet anda, tapi akibat dari kejangkitan ini paling luas mulai dari fisik, mental sampai kehidupan kamu secara keseluruhan. Seperti diceritakan seorang pecandu judi online.
Saya ialah seorang pecandu judi. Tiga tahun yang lalu, saya dihukum sebab penipuan kerah putih, sesudah saya menculik lebih dari $ 130.000 atau selama Rp1,3 miliar dari atasan saya guna menuruti kejangkitan yang tidak pernah terpuaskan.
Racun yang menjadi opsi saya bukanlah mesin poker, namun berjudi secara daring.
Balapan kuda, pacuan kuda betina, pacuan kereta api, pacuan anjing - saya tidak pilih-pilih, asalkan saya dapat bertaruh dan mengalirkan rasa kejangkitan itu.
Taruhannya bakal berkisar antara $ 5.000 (Rp50 juta) dan $ 20.000 (Rp212 juta) per hari. Saya berani bertaruh hingga jam 3:00 pagi, berjuang untuk tidur sekitar tiga jam dan bertaruh lagi sekitar tiga jam setelahnya di pacu online di Amerika Serikat.
Saya selalu beranggapan bahwa pecandu judi mempunyai stereotip bila mereka ialah seorang lelaki atau wanita ruang belajar pekerja berusia paruh baya yang duduk di suatu klub lokal, memberi santap mesin pokies kesayangan mereka empat atau lima malam dalam seminggu. Tapi saya jarang berangjangsana ke lokasi judi lokal laksana itu.
Berjudi ketika anak-anak sedang mandi
Pada puncak kejangkitan saya, kedudukan saya sudah menikah dan mempunyai dua anak yang cantik dan bekerja sebagai manajer finansial di pemerintah setempat.
Ketika saya bareng keluarga, secara jasmani saya terdapat di sana - namun secara mental, saya bermil-mil jauhnya, beranggapan tentang perjudian: kapan saya dapat bertaruh berikutnya, dari mana uang tersebut berasal, apakah saya dapat kembali menjadi pemenang?
Saya memikirkan perjudian nyaris setiap ketika - 24 jam sehari dan 7 hari sepekan. Saya menanam taruhan di rumah, di lokasi kerja, toko-toko - di mana saja saya masih dapat menerima sinyal di
telepon saya.
Saya bakal berjalan dengan anak-anak dan anjing peliharaan kami, tetapi saya tetap mengupayakan untuk memasang taruhan. Saya bahkan pernah bertaruh dan menonton pacuan di telepon sambil memantau anak-anak saya yang sedang mandi.
Ketukan di pintu
Saya telah beranggapan untuk menculik uang untuk menanggulangi masalah hutang saya sekitar berbulan-bulan, namun saya tidak bisa melakukannya sebab saya tahu konsekuensinya akan paling mengerikan.
Kemudian sebuah malam, saya mendapat trafik dari dua lelaki berbadan besar dengan tongkat baseball, dengan paling meminta saya melunasi hutang yang lumayan besar dalam minggu tersebut juga.
Mereka meninju saya dan menakut-nakuti untuk memakai tongkat baseballnya pada "kesempatan berikutnya".
Saya tidak dipedulikan memar dan babak belur sebagai peringatan mereka. Saat tersebut sangat menakutkan. Saya kadang-kadang masih terkenang kejadian tersebut dan tubuh saya pulang gemetaran.
judi online
Lokasi perjudian tradisional seperti pacu anjing Greyhound terdampak tren ketika ini dimana banyak sekali judi dilaksanakan secara daring. (AAP: Paul Miller)
Malam itu, saya menciptakan keputusan untuk menculik dari lokasi kerja. Saya merasa sakit secara jasmani dan gelisah. Pikiran saya tidak bakal berhenti berjudi. Saya tahu tersebut salah, namun saya melakukannya - tahu suatu ketika saya dapat ketahuan.
Pertama kali tanpa diragukan lagi ialah yang sangat sulit - namun begitu kita melakukannya, menculik menjadi lebih mudah. Saya tidak bakal rugi. Begitulah saya "beralasan" saat itu. Namun, menculik menjadi masalah lain guna ditambahkan ke susunan masalah saya.
Saya selalu cemas tertangkap. Ketika seseorang mengetuk pintu kantorku, ketika aku sedang menerima telepon, ketika atasan memanggilku ke suatu rapat, saya tidak pernah yakin.
Ketakutan tersebut perlahan-lahan membunuhku, namun saya tidak dapat mengakuinya, dan tidak dapat menghapuskannya. Saya sedang di ujung tanduk tanpa solusi, tidak terdapat jalan keluarnya.
Saat tersebut hari Senin pagi saat saya kesudahannya tertangkap. Saya dipanggil ke kantor CEO dan mereka memberi saya bukti yang paling banyak.
Saya tertangkap basah, namun saya masih menyangkalnya. Saya tahu karier saya telah selesai dan penjara sudah menanti saya.
Tapi pada etape itu, saya merasa lega. Tidak terdapat lagi yang menyaksikan dari balik punggungku. Kebohongan dan tipu daya dapat berhenti.
Ketika saya tertangkap dan dijatuhi hukuman penjara, pecandu judi yang saya temui di dalam penjara memiliki kisah serupa. Mereka ialah orang separuh baya, cerdas, berpendidikan baik dari latar belakang yang baik, seluruh menjadi pecandu pacuan dan bukan penjahat - pasti saja bukan pecandu judi dengan stereotip yang pernah saya bayangkan.
Kecanduan ini saya mesti tebus dengan paling mahal. Saya kehilangan pekerjaan, seluruh harta benda saya tergolong rumah, mobil, seluruh yang saya miliki.
Tapi tersebut tidak seberapa dikomparasikan dengan hilangnya hubungan yang sudah saya miliki.
Perkawinan saya hancur. Saya kehilangan akses terhadap anak-anak. Saya tidak pernah lagi berkata dengan family dan pun dengan banyak sekali dari rekan saya. Saya tidak menyalahkan mereka.
Selama bertahun-tahun di penjara, saya memiliki lumayan waktu guna merenungkan semua kehancuran yang diakibatkannya dan saat saya dibebaskan, saya tahu bahwa saya tidak bisa kembali ke gaya hidup tersebut lagi.
Anda punya tidak sedikit sekali waktu guna merenung di dalam penjara. Saya terus memikirkan anak-anak, namun saya menyimpulkan untuk berhenti berjudi bukan sebab mereka. Tekanan konstan dan beranggapan selama 24 jam sehari mengenai perjudian sudah menghancurkan saya: secara fisik, emosional, dan finansial.
Saya tahu andai saya tidak berhenti perjudian tersebut akan membunuh saya.
Dapatkan pertolongan sebelum terlambat
Saya menulis cerita ini bukan sebab memandangnya sebagai empiris katarsis, tapi sebab saya bercita-cita kisah saya dapat menolong orang beda untuk menggali pertolongan sebelum terlambat. Atau untuk keluarga dan rekan pecandu guna campur tangan dan menawarkan dukungan.
Bagi orang-orang yang "dekat dengan masalah ini" atau beranggapan untuk mengerjakan kecurangan, solusinya sederhana: dapatkan bantuan.
Carilah sokongan sebelum Anda menjangkau titik terendah. Bantuan yang sangat sesuai untuk saya ialah dari psikolog saya, obrolan individu satu lawan satu - tapi untuk orang lain barangkali Gamblers Anonymous.
Bagi family dan rekan pecandu: tolong tidak boleh menyerah untuk membantu mereka, ini ialah penyakit yang paling buruk dan mereka memerlukan semua sokongan yang dapat Anda berikan.
Hidup saya di sepanjang tahun 2017 ini pasti saja tidak sempurna, namun ini adalahpengalaman yang jauh lebih baik dari tahun-tahun saya sebelumnya.